https://jurnal.unipa.ac.id/index.php/bisai/issue/feedBISAI: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran 2024-08-31T14:01:59+00:00Open Journal Systems<p><strong>BISAI: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran</strong></p> <p>BISAI: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran is a peer-reviewed scientific open access journal, with <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20220306390042116" target="_blank" rel="noopener">e-ISSN 2828-643X</a> and <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20220306320089153" target="_blank" rel="noopener">p-ISSN 2828-6618</a>. It has been publishes manuscripts on research in language teaching, literature, and linguistics. Bisai: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran features research novelties and significance for scientific advancement in one of the fields of the published manuscripts. This journal welcomes submissions from around the world as well as from Indonesia. Manuscripts published including. Linguistics: phonology, morphology, syntax, discourse analysis, psycholinguistics, sociolinguistics, and critical discourse analysis. Literature: local literature studies, Indonesian literature, foreign literature studies, children literature, literature studies for character education, and other literary studies. Indonesian Language and Literature:curriculum development, learning methods, learning materials, learning media, assessment, Indonesian language learning across curricula, information and communications technology in Indonesian language learning, language skills, and other Indonesian language learning analyses. BISAI: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran is published since 2022.BISAI: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran is issued semiannually: in February and August.</p> <h4> </h4>https://jurnal.unipa.ac.id/index.php/bisai/article/view/477ANALISIS STRUKTUR FISIK DAN BATIN DALAM PUISI INDONESIA DALAM ANTOLOGI PUISI KARYA IGIR AL, QATIRI2024-08-25T06:31:33+00:00Alviandi Tandialvianditandi@gmail.comKartika Mandowenalvianditandi@gmail.com<p>Secara sederhana sastra itu dulce et utile, artinya indah dan bermakna. Di antara karya-karya sastra yang ditulis, puisi merupakan karya yang familiar. Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra yang dapat digunakan sebagai bahan refleksi dalam kehidupan. Puisi memiliki struktur fisik dan batin yang saling berkaitan. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer. Teknik pengumpulan data yakni menentukan puisi, membaca, fokus penelitian, membaca intensif dan mengumpulkan data. Teknik analisis data yang dilakukan adalah, menyinkronkan data, mengklasifikasi data, Interpretasi dan kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur fisik dan batin yang terdapat dalam puisi Indonesia dalam antologi puisi karya Igir Al Qatiri. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah analisis strukturalisme. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan struktur fisik berupa Diksi, Imagi, Kata Konkret, Majas, Versifikasi dan Tipografi, sedangkan dalam struktur batin ditemukan Tema, Nada, Perasaan dan amanat.</p>2024-08-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 alviandi_tandi alvianhttps://jurnal.unipa.ac.id/index.php/bisai/article/view/475KALIMAT IMPERATIF DAN INTROGATIF DALAM BUKU CERITA RAKYAT AMBERBAKEN KABUPATEN TAMRAUW PAPUA BARAT DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN AJAR MENULIS TEKS 2024-08-25T07:23:23+00:00Nur Azisahnurazisah761@gmail.comInsum Malawatnurazisah761@gmail.com<p>Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk, makna serta relevansi kalimat imperatif dan kalimat introgatif dalam Cerita Rakyat Amberbaken Kabupaten Tamrauw Papua Barat sebagai bahan ajar menulis teks. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan objek penelitian yaitu buku Cerita Rakyat Amberbaken Kabupaten Tamrauw Papua Barat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka, baca, dan catat. Sumber data dalam penelitian ini yaitu berasal dari buku Cerita Rakyat Amberbaken Kabupaten Tamrauw Papua Barat di dalam terdapat tujuh cerita “Legenda Nama Amberbaken, Legenda Marga Wabia Dan Warijo, Mitologi Seranon, Kisah Belut Dan Babi, Iraw Dan Yaw, Legenda Batu Hantu Di Kali Wasayori, Suton Dan Buakon”. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini peneliti menemukan bentuk kalimat imperative yang meliputi (2) kalimat imperatif halus, (5) kalimat imperatif permintaan/permohonan, (1) kalimat imperatif ajakan dan (3) kalimat imperatif suruhan. Selanjutnya bentuk kalimat introgatif meliputi (3) kalimat introgatif yang meminta pengakuan jawaban, (6) kalimat introgatif yang meminta keterangan. Dengan begitu maka keseluruhan dari hasil penelitian terdapat (11) kalimat imperatif dan (9) kalimat introgatif, total terdapat (20) data yang ditemukan, dan relevansi penelitian ini sebagai bahan ajar dalam teks drama, dialog antar karakter sering kali menggunakan kalimat tanya untuk mengembangkan alur cerita dan karakterisas. Kalimat perintah digunakan untuk menggambarkan tindakan atau permintaan, Dalam relevansinya siswa dapat belajar menulis dialog yang dinamis dan realistis.</p>2024-08-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Nur Azisah Nurhttps://jurnal.unipa.ac.id/index.php/bisai/article/view/454BENTUK DAN FAKTOR ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA VIDEO YOUTUBE SATU PERSEN (PENDEKATAN SOSIOLINGUISTIK)2024-08-25T07:25:47+00:00Ayu Rahmadiniayurahmadini123@gmail.com<p>The existence of language contact that occurs in society raises its own problems, namely code switching and code mixing. This phenomenon can be seen in the video upload of the One Percent youtube account. This study aims to describe code mixing and code switching in Satu Persen youtube videos. The data collection technique in this study is to use the listen and record technique. Data analysis using qualitative methods that are descriptive analytical. Based on the analysis that has been carried out on the Youtube account Satu Persen, several code mixes and code switching were found in the video's narration. As for the form of code mixing in the Satu Persen youtube video, two types of code use were found, namely mixing code outward and mixing mixed code which came from the process of switching the use of Indonesian and English. Meanwhile, the form of code transfer also comes from Indonesian and English. Code mixing and code switching on youtube videos Satu Persen occurs due to several factors, namely foreign language mastery, semi-formal situations, and topic of conversation.</p> <p><strong><em>Keywords: </em></strong>code switch, mix code, video, youtube</p>2024-08-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Ayu Rahmadinihttps://jurnal.unipa.ac.id/index.php/bisai/article/view/476ANALISIS TUTURAN PADA PROSESI MA’PARAPA DALAM RITUAL BUDAYA RAMBU SOLO’ MASYARAKAT TORAJA DI KELURAHAN PANGALA UTARA, KECAMATAN RINDINGALLO TORAJA UTARA2024-08-25T07:21:13+00:00feby Iriana Lepongfebyiriana@gmail.comQuin Tulalessyfebyiriana@gmail.com<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) bentuk-bentuk lingual yang digunakan dalam tuturan Ma’Parapa (2) Fungsi dan Makna budaya tuturan Ma’Parapa. Landasan Teori yang digunakan adalah teori linguistik kebudayaan menurut palmer. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, dan data dikumpulkan menggunakan teknik observasi kemudian wawancara dalam bentuk rekam dan catat kemudian meringkas data, lalu di display atau dianalisis menggunakan pendekatan etik dan emik. Sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber data primer berupa wawancara dari penutur Ma’Parapa dalam Ritual Budaya Rambu Solo’ Masyarakat Toraja dan sumber data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tuturan Ma’Parapa disusun oleh bentuk lingual seperti leksikon (Nomina,verba dan adjectiva) dan memiliki kalimat (deklaratif dan negatif). Selain itu fungsi dan makna Ma’Parapa meliputi (1) (Fungsi dan makna teologis), (2) Fungsi dan makna kosmologis (3) Fungsi dan makna sosiologis, (4) fungsi dan makna magis, dan (5) Fungsi dan makna religius.</p>2024-08-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 feby_iriana febyhttps://jurnal.unipa.ac.id/index.php/bisai/article/view/482CERITA RAKYAT SULAWESI SELATAN MELALUI MEDIA TIKTOK DALAM PENINGKATAN MORAL SISWA2024-08-28T03:54:12+00:00rudymanrudymantakalar090899@gmail.comYuni PratiwiRudymantakalar090899@gmail.comWahyudi SiswantoRudymantakalar090899@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsian isi cerita rakyat berbasis media sosial <em>Tiktok </em>dalam pendidikan moral siswa. Data dari penelitian ini adalah cerita rakyat yang sering digunakan di Sulawesi Selatan. Penelitian ini memilih menggunakan platform media sosial <em>TikTok </em>sebagai medium, karena platform ini menawarkan fitur audio visual yang menarik untuk menyampaikan konten cerita rakyat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa cerita rakyat Sulawesi Selatan mengandung berbagai nilai, antara lain nilai persatuan, nilai kerjasama, nilai keberanian, nilai keikhlasan, nilai pantang menyerah, nilai kebijakan, nilai pentingnya silaturahmi, dan nilai ketulusan. <em>Tiktok</em> diidentifikasi sebagai media pembelajaran yang potensial untuk cerita rakyat di SMA, terutama kelas X, karena berbagai fitur <em>audio visual</em> yang disediakannya, seperti gambar, narasi suara, video, efek-efek, dan latar belakang suara yang dapat menarik minat belajar siswa.</p>2024-08-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 rudy manhttps://jurnal.unipa.ac.id/index.php/bisai/article/view/455METAFORA DALAM PIDATO ANIES BASWEDAN PADA SINIAR YOUTUBE2024-08-25T07:25:00+00:00Ulil Amriulilamry1822@gmail.comMayongulilamry2222@gmail.comHasrianiulilamry2222@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan jenis metafora dalam pidato Anies Baswedan pada siniar <em>YouTube</em>. Desain penelitian ini yakni deskriptif kualitatif. Sumber data dari penelitian ini adalan video dari media sosial <em>YouTube</em>. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak dan teknik catat. Hasil penelitian ini, peneliti menemukan 4 jenis metafora yang digunakan Anies Baswedan dalam pidatonya yaitu metafora bercitra antropomorfik yang mengimplikasikan sifat dan aktivitas yang biasa dilakukan oleh manusia, metafora bercitra abstrak ke konkret yang mengimplikasikan hal abstrak kemudian menjadikannya hal yang nyata, metafora bercitra sinestesia yang mengimplikasikan alat indera manusia serta pengalihan pengalaman, dan mettafora bercitra hewani yang mengimpilikasikan hal-hal yang berkaitan dengan hewan untuk pencitraan sesuatu yang lain. Setiap jenis metafora yang digunakan Anies Baswedan dalam pidatonya memiliki makna yang merujuk pada perubahan dan persatuan.</p>2024-08-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Ulil Amri Sukardi