GEODE : Jurnal Teknik Geologi dan Ilmu Kebumian https://jurnal.unipa.ac.id/index.php/geode <p><strong>GEODE: Jurnal Teknik Geologi dan Ilmu</strong> <strong>Kebumian</strong> is an open-access journal focusing on the scientific works devoted to the study of Geology and geoscience research. This journal publishes both empirical and theoretical research to advance and disseminate knowledge related to sustainable development. The journal emphasizes the sustainability issues in Indonesia and worldwide such as<strong> Geology, Environmental Geology, Geodynamics, Stratigraphy and Sedimentology, Petroleum Geology, Geophysics, Geography, Geotechnical, Petrology and Mineralogy, Geothermal, Hidrogeology, Geological Hazard and Mitigation</strong> issues. <strong>GEODE: Jurnal Geologi dan Ilmu</strong> <strong>Kebumian</strong> published two times per year in <strong>Mei and November</strong></p> Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Universitas Papua id-ID GEODE : Jurnal Teknik Geologi dan Ilmu Kebumian Analisis Petrografi Batupasir Formasi Klasaman Daerah Klasaman Distrik Sorong Timur Kota Sorong Provinsi Papua Barat Daya https://jurnal.unipa.ac.id/index.php/geode/article/view/284 <p>Formasi Klasaman merupakan salah satu formasi batuan yang menyusun Cekungan Salawati. Penelitian mengenai Formasi Klasaman menjadi penting dalam aspek geologi karena potensi sumber daya alam yang terkandung di dalamnya, khususnya minyak dan gas. Formasi ini berpotensi sebagai reservoir karena komposisinya yang kaya akan batuan pengandung minyak (<em>reservoir rock</em>) dan batuan induk minyak (<em>source rock</em>). Metode yang digunakan pada penelitian ini analisis petrografi dilakukan dengan cara pembuatan sayatan tipis batuan (<em>thin section</em>) pada sampel batuan yang diambil langsung pada daerah penelitian, tujuan dilakukan analisis petrografi untuk mengetahui sifat fisik batuan seperti karakteristik tekstur, struktur, dan komposisi batuan (mineral dan fosil) dan selanjutnya pemberian nama batupasir menggunakan klasifikasi batupasir dari Pettijohn (1987). Penentuan tingkat kematangan batupasir menggunakan klasifikasi Folk (1951), kematangan tekstur batupasir dapat dilihat dari penyortiran, konten matriks, dan kebunadaran butiran dalam batuan sedimen Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah terdapat jenis batupasir pada daerah penelitian yaitu <em>Lithic Wacke</em>, <em>Lithic Arenite </em>dan <em>Arkosit Wacke</em>. Tahap kematangan batupasir pada daerah penelitian dikategorikan sebagai batupasir dengan tahap kematangan “immature - submature sediment” sehingga dapat diinterpretasikan bahwa batupasir pada daerah penelitian masih berada pada tahap awal dalam proses pengendapan dan belum mengalami perubahan signifikan.</p> Victor Kadam Hak Cipta (c) 2025 GEODE : Jurnal Teknik Geologi dan Ilmu Kebumian 2025-01-30 2025-01-30 1 2 Identifikasi Penentuan Kawasan Karst Daerah Kampung Soribo Dan Sekitarnya Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat https://jurnal.unipa.ac.id/index.php/geode/article/view/649 <p>Indentifikasi potensi kawasan karst di daerah Soribo dan sekitarnya Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Secara Geografis daerah penelitian berada pada koordinat 133°58’30”- 134°02’30” BT dan 00°51’00” - 00°55’00” LS. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi kawasan karst pada daerah penelitian. Metode yang dipakai adalah pemetaan geologi permukaan tidak rinci di mana data litologi dan fitur karst akan disajikan dalam bentuk data spasial dan peta sebaran. Fitur karst yang disajikan berupa MAT (mataair tanah), telaga/dolina dan gua. Selanjutnya dilakukan skoring dan pembobotan terhadap setiap komponen fitur karst kemudian ditumpangtindihkan untuk mendapatkan kelas kawasan karst. Hasil penelitian membentuk beberapa kelas kawasan karst pada daerah penelitian. Kawasan karst kelas 2 adalah kelas sedang di mana proses karstifikasi sangat baik berdasarkan kerapatan komponen karst yang sangat berdekatan. Adapun kawasan karst kelas 1 adalah kelas rendah berdasarkan kerapatan komponen karstnya jarang atau jaraknya antar fitur karst jauh. Semakin tinggi nilai kelasnya maka semakin tinggi potensi terbentuknya kawasan karst, begitu sebaliknya.</p> eric Patandianan Hak Cipta (c) 2025 GEODE : Jurnal Teknik Geologi dan Ilmu Kebumian 2025-01-30 2025-01-30 1 2